MENARUH (SEBENTAR ) NASIONALISME DALAM KALENG BISKUIT

Written by Unknown on 7:14 PM

Pagi ini Kyai Kastubi menyempatkan browsing dan membaca pengumuman lelang di sebuah Web lelang.com. Sudah tiga tahun sejak lelang terahir dilaksanakan, kemajuan di republik ini memang terasa mencengangkan. Kita menjadi kurang membutuhkan regenerasi pemimpin lagi sejak lelang terbuka ini dilaksankan, lelang ini memang dikususkan untuk mencari birokrat.

Lelang presiden-menteri-dan lelang pejabat eselon satu dilaksanakan menyusul kegagalan beberapa kali pemilihan dan pelantikan pejabat birokrat. Lelang ini memang terbilang terlambat, karena lelang serupa untuk menentukan anggota senat (dahulu disebut anggota DPR) sudah lama dilaksanakan, dengan hasil tidak dijumpainya lagi siaran TV yang menayangkan anggota senat yang lagi menguap saat sidang, dan semakin bagusnya aturan main bernegara karena produktifitas mereka dalam membuat Undang-Undang tidak lagi dipengaruhi oleh uang sidang baik resmi maupun tidak resmi.

Setelah lima kali lelang dilaksanakan mayoritas pemenang lelang berasal dari beberapa top manager perusahaan multinasional, warga negara Eropa. Hal ini disebabkan karena persyaratan utama lelang adalah track record dalam dunia suap menyuap dan korupsi. Suatu hal yang terlanjur jadi budaya di negeri ini, sehingga sulit dipenuhi oleh peserta dalam negeri. Apalagi keterangan track record ini harus dibuktikan dengan rekomendasai dari lembaga independent internasional, sesuatu yang akan sangat sulit juga didapatkan oleh peserta dalam negeri, mengingat untuk mendapatkan rekom terbang memasuki negara mereka saja tidak bisa (padahal pesawat yang diterbangkan buatan meraka!).

Banyak hal berbeda dirasakan setiap kali pergantian pemenang lelang. Seperti Presiden hasil lelang terakhir, yang sempat mengusik fikiran Kyai Kastubi, karena mengeluarkan kebijakan berupa mengangkat robot menjadi pejabat pengambil keputusan di tingkat eselon II di wilayah setingkat Distrik (Kabupaten), Sedangkan Kepala Badan/Dinas/Instansi serta Kepala Bidang, Seksi, Bagian serta staf pada umumnya bertugas meng-entri data dan fakta pada sistem kerja robot.

Pekerjaan mengentri data ini tidak kalah merepotkannya dengan pekerjaan pengambilan keputusan itu sendiri. Sistem kerja robot dibuat berjenjang dengan sensor data terhubung dengan database negara dan kondisi real time satelit yang banyak beredar di atas atmosfir negara. Sering sekali robot gagal loading saat entri data telah susah payah dilakukan. Penolakan robot ini kebanyakan disebabkan masih terdapatnya beberapa jenis data yang dicoba direkayasa.

Hasil kerja robot mulai dirasakan masyarakat setelah mereka tidak lagi menjumpai keputusan yang sering berubah, sebagaimana sindiran mereka ”esuk dele sore tempe”. Juga tidak dijumpainya lagi demo-demo memprotes keputusan penggusuran dan relokasi pasar dan pedagang kaki lima. Mereka percaya robot tidak punya interes politik dan tidak mempan suap, karena memang tidak butuh uang untuk membeli Villa buat istri hasil poligami.

Kyai Kastubi ingat sejarah yang sedikit membuat generalisasi bahwa negara-negara mantan jajahan Enggris saat ini menjadi negara-negara maju, mengapa saat ”dijajah” petualang-petualang politik opotunis domestik negara kian semrawut ? Berangkat dari sini agaknya salah satu yang mendasari mengapa pemenang lelang birokrat ini dapat diterima luas oleh masyarakat.

Kalau boleh mengambil beberapa kasus semakin baiknya nasib yang menghampiri teman-teman disekitar Kyai Kastubi, yang sejak awal telah divonis oleh garis kehidupan sebagai golongan kaum duafa, adalah kenyataan bahwa mereka kini tidak lagi direpotkan dengan tempat perawatan dan harga obat saat sakit. Mereka tinggal menggesekkan kartu asuransi kesehatan nasional di rumah sakit tempat meraka dirawat, maka secara otomatis klaim tagihan akan dibayarkan oleh negara melalui rekening sang Presiden pemenang lelang itu.

Belum lagi dunia usaha dan geliat ekonomi masyarakat semakin mencengkeram kuat melalui ekspansi bisnis melalui pasar modal yang telah berdiri disetiap negara bagian (dulu disebut propinsi). Pergerakan saham dapat dipantau setiap saat melalui note book yang hampir telah dimiliki oleh setiap penduduk di negeri ini. Pelayanan internet disediakan secara gratis oleh kementerian informasi dan pendidikan masyarakat (dulu disebut Depkominfo), melalui jaringan hot spot yang integrated dengan jaringan BTS puluhan operator GSM dan CDMA.
Walau berasal dari negara sekuler, sang presiden pemenang lelang ini cukup kuat menanamkan nilai-nilai ketimuran dengan menerapkan sensor ketat pada akses masyarakat pada pornografi. Sensor ini dibuat dengan melakukan lelang terbuka pengadaan software anti pornografi yang dapat dipasang secara include pada jaringan satelit negara.

Memang sejak pencanangan program operasionalisasi Satelit untuk semua, puluhan satelit beredar di atas atmosfir negeri ini. Tidak ada sejengkalpun wilayah yang luput dari pantauan negara, sehingga segala aplikatif program dengan mudah dapat diterapkan untuk mengatur kehidupan. Seperti untuk mencari jenis pelayanan, persyaratan, lokasi dan kondisi kelurahan A (saat ini tidak ada lagi sebutan Desa) secara real time dapat diakses melalui internet, karena amat lengkapnya data base yang ada. Cerita tentang data jumlah Gakin yang dulu tidak pernah sama antar departemen saat ini mustahil ditemukan lagi.

Lebaran tahun ini Kyai Kastubi akan berkunjung ke makam ayahanda tercinta di Kota Reog. Namun rencana berangkat sehari sebelum lebaran, agar sempat berpuasa barang sehari di kota tercintanya diurungkan. Takmir masjid di sebelah desa secara mendadak mengundangnya jadi khatib dan imam sholat ied. Beliau terpaksa mengambil penerbangan pertama dari Bandara Minak Koncar di kota Lumajang, toh jarak 600 km ke kota reog dapat ditempuh hanya 15 menit. Beliau bersyukur Sejak Cucu BJ Habibie jadi menteri transportasi udara, disetiap kota terdapat fasilitas bandara dengan maskapai nasional maupun internasional siap memberikan pelayanan terbaiknya 24 jam !
Cerita tentang macet jalur Pantura saat lebaran sudah sangat lama tidak terdengar lagi. Jalur pantura yang dulu sangat melegenda itu saat ini sudah dipecah jadi 3 klasifikasi jalur, pantura bagian utara-bagian tengah (merupakan jalan tol) dan pantura bagian selatan. Jalur-jalur tersebut jalur baru, sedangkan jalur pantura peninggalan penjajah Belanda tidak difungsikan lagi dan dijadikan jalur hijau sekaligus dimasukkan sebagai cagar budaya.

Lumajang,30 April 2030.

Just dream .... my_hospital

Written by Unknown on 7:12 PM

Kyai Kastubi berkunjung di rumah sakit di pinggir kota itu dengan amat ringan dan tanpa beban. Baru memasuki pintu masuk yang diujungya terbentang selasar dan taman pojok yang dilengkapi air mancur dan biorama alam yang terkesan eksklusif, resepsionis yang di bibirnya telah terpasang cetak biru sinyum dan sapa ramah, menyambutnya dengan kesan kuat akan ketulusan.

Setelah berbasa-basi sejenak, dengan sigap petugas pengantar mengarahkan Kyai Kastubi ke ruang VI C di lantai 4, tempat Ibu Juminah Kasim dirawat . Mayoritas perawat dan dokter di Rumah Sakit itu telah mengenal Ibu Kasim (begitu Kyai Kastubi memanggilnya ...), karena hampir setiap dua minggu sekali ibu janda tua tanpa anak dari keluarga miskin ini keluar masuk rumah sakit untuk melakukan terapi cuci darah ..

Ibu Kasim tidak kelihatan bahagia walaupun ruang tempat belau dirawat full AC, kamar mandi dengan pilihan air dingin dan panas, WC duduk, TV, telepon, dan balkon ruang tunggu keluarga yang menghadap taman hijau nan sejuk. Ruangan nyaman itu dipantau dengan CC TV yang dikendalikan dari sebuah ruangan yang selalu mengawasi tiap-tiap blok (terdiri dari 10 kamar). Sewaktu-waktu pasien maupun keluatrga penunggu dapat memanggil dokter jaga melalui jaringan telepon lokal yang terhubung dengan ruang piket dokter dan perawat.

Birokrasi di rumah sakit itu seperti pada rumah sakit lainnya selalu hanya mensyaratkan KTP dan Kartu Askesnas yang telah dipunyai oleh seluruh penduduk di republik ini. Kyai Kastubi masih ingat dahulu ketika republik ini masih berjubel dengan masalah dan caci maki anak-anaknya, saat dimana untuk mencari bukti kemiskinannnya seseorang harus antre di balai desa dan harus berdebat dengan pihak rumah sakit.

Beliau masih ingat ketika menjenguk salah seorang anak sahabatnya yang divonis menderita gizi buruk (waktu itu amat marak di buru para kuli tinta). Anak yang sejak pertama kali divonis telah marasmus dan kwasiorkhor enam bulan lalu itu masih berada di rumah orang tuanya, yang tidak sanggub memberinya visualisai kasih sayangnya dalam bentuk memberikan asupan makan yang layak. Orang tua yang malang itu hanya mampu mengekspresikan kasih sayangnya melalui deraian air mata dan do’a panjangnya siang dan malam. Saat itu Kyai Kastubi berusaha kuat mengajaknya ke rumah sakit dengan jaminan biaya dari Tuhan. Beliau sendiri sebetulnya masih tergolong miskin harta terlebih miskin struktural. Beliau tidak punya link dan koneksi kepada birokrat dan rumah sakit, sesuatu yang saat itu masih mujarab untuk memuluskan pelayanan.

Saat secara rutin Kyai Kastubi menjenguk si anak gizi buruk ini selalu beliau salah tingkah. Kebiasaan saat menjenguk memberikan oleh-oleh dan memberikan uang sekedarnya pada pasien atau keluarga pasien, pada saat itu amat berat beliau lakukan. Bukan karena masalah tingkat keikhlasan, namun karena masalah Coverage. Di ruang klas III tempat anak itu dirawat, seperti di rumah sakit lain di republik ini saat itu, ruangan klas III merupakan ruang khusus pasien dari golongan keluarga miskin. Ruang atau bangsal ini ditempati oleh 8 -10 pasien dan keluarga penunggunya yang kesemuanya memang miskin, dan amat butuh bantuan. Ketika memberikan sesuatu kepada salah satu dari mereka tatapan mata yang lainnya sangat membuat Kyai Kastubi tidak enak hati.

Ah, itu cerita masa lalu, dan kyai Kastubi amat bersyukur melihat fasilitas perawatan Ibu kasim saat ini. Sistem pelayanan kesehatan betul – betul enak dan kepenak. Pasien tinggal memberikan kartu Askesnas (Asuransi Kesehatan Nasional) yang berbentuk seperti Kartu ATM, kemudian petugas rumah sakit tinggal menggesekkannya pada mesin AHSM (automatic health services machine), maka semuanya akan beres. Informasi yang terpampang di monitor mesin antara lain nama, jenis kelamin, alamat, nomor identitas diri, kode asuransi diri. Informasi dan pelayanan yang terekam pada kode asuransi diri ini antara lain secara otomatis kartu akan nge-link ke sumber pembiayaan kesehatan. Dan untuk Ibu Kasim yang berasal dari Gakin, Klaim pembiayaan akan di tujukan secara otomatis ke rekening Presiden. Senat negeri ini melalui amandemennya telah memberikan amanat kepada pucuk pemimpin negera untuk menanggung biaya kesehatan kaum duafa (yang jumlanya relatif kecil), dan itu tidak sampai menghabiskan 2% dari Anggaran negara yang sebagian besarnya dialokasikan pada research kelautan dan pertanian.

Siang itu Kyai Kastubi tidak bisa berlama lama di ruang Ibu kasim, karena dokter spesialis spiritual quation telah masuk ruangan untuk observasi akhir sebelum ibu kasim pulang .....

Ponorogo, 3 April 2030

MEMBERDAYAKAN BUANG HAJAT

Written by Unknown on 6:58 PM

Kyai Kastubi paling ingat teori seorang konsultasn Word Bank tentang perilaku buang hajat di negeri ini.

- Jika anda belum pernah buang hajat di sembarang tempat (artinya anda pengguna setia jamban ), maka secara formal anda termasuk katogri lulusan TK

- Apabila anda PERNAH buang air besar di sebarang tempat (artinya anda di kebun atau di jamban sama-sama bisa keluar), maka anda termasuk katogori lulusan SMA

- Apabila anda sejak Balita sampai saat ini tidak pernah menggunakan jamban (artinya anda punya kebiasaan buang hajat di sungai, kebun - baik Hak Guna Lahan maupun Hak milik Sendiri, atau bahkan milik tetangga kanan kiri, maka anda termasuk Professor lulusan Harvard !!!

Begitulah dalil akli pertama yang harus dipahami kyai Kastubi untuk merubah kebiasaan buruk tetangga kanan kirinya yang dengan enteng mengumbar aurat nya ketika buang hajat. Dalil ini menempatkan saudara kita dengan kebiasaan buruk dan salah tadi sebagai maha guru kita sehingga kita datang kepada mereka dengan takzim, dan tidak akan sombong atau sok tahu dengan menggurui ini - itu, melarang ini – itu, karena mererka doktor dan professor sementara kita adalah lulusan SMA (Kyai Kastubu cengar cengir sendiri karena berkat sering nongkrong di sungai belakang pondok Kyai Mudhaffar dulu dia masuk katagori kedua !

Bahkan Kyai Kastubi pernah mendengar joke urusan buang tahi ini, informasinya ikan di sungai paham dan tahu jenis kelamin orang yang buang hajat di sungai, kalau perempuan ikan akan segera pergi begitu menerima jatuhan tahi pertama kali, namun bila laki-laki ikan tak akan segera beranjak pergi. Kenapa ? Karena setiap kali ikan menengok keatas ada sesuatu yang menggantung dan diharapkannya segera jatuh seperti yang lainnya ...

Sebetulnya kyai Kastubi risih dan masygul sekali, sementara teman –temanya di Barat sana telah sibuk berdiskusi tentang riset menghemat baterai laptop dan berdebat tentang plus minus GSM dan CDMA, sementara birokrasi dan tetangga kanan kirinya sibuk berargumen tentang kebiasaan buang hajatnya yang telah turun temurun mereka warisi dari simbahnya, eyang kakungnya, bapak ibunya.

Kyai Kastubi mafhum dan sadar benar mereka tidak tahu atau tidak mau tahu bahwa selama ini mereka saling memakan kotoran tetangga kanan kirinya. ( sang Kyai ini sedikit takabur punya pengetahuan ini setelah ngaji kepada kosultan tadi tentang teori alur kontaminasi melalui pendekatan Participatory Rural Appraisal bahwa alur tahi dengan kandungan penyakit dan bakterinya bisa sampai ke mulut kita baik diantar lalat maupun sunnatullah lainnya. Namun sang kyai tidak akan dan tidak mau membombardir ke modern-nan fikiran soal tahi ini kepada tetangga kanan kirinya, sebagaiman beliau dengan rasa percaya diri yang besar melakukan hal ini bila berkaitan dengan hukum mandi jinabat dan mengqoshor dan menjamak sholat sekaligus (karena hadits shokheh dan kitab –kitab yang bertahun-tahun beliau akrabi menjelaskannya dengan gamblang ...

Kyai Kastubi ingat betul akan teori, bahwa yang dihadapinya saat ini adalah para doktor dan para profesoor yang amat handal sehingga amat yakin dan amat menikmati metode buang hajatnya (yang telah mendarah daging diwarisi dari para leluhurnya ... di kebun ... disungai .... dengan cangkul .... dengan daun pisang ....

Kyai Kastubi harus memulainya dari teori ini, untuk menang tanpo ngasorake ... untuk ngluruk tanpo bolo ... untuk menjadikan mereka mampu mengenali dan mengekspresikan martabatnya, mengekspresikan kecerdasan otak kanan dan kirinya, dan utamanya kecerdasarn spiritualnya ... dan itu dipahami Kyai Kastubi sebagai yang disebut temen LSM nya sebagai PEMBERDAYAAN !

Tanggal sepuluh maret minggu kemarin Kyai Kastubi dengan agak bangga mengundang temen konsultannya untuk datang di haul Kyai Mudhaffar (paman tercntanya), sekaligus deklarasi kecil-kecilan,mendeklarasikan kampungnya telah mampu memenuhi kriteria teman konsultannya sebagai kampung yang telah ODF (Open Defication Free ........


TLA

About Me

Sponsors